Thursday 31 October 2013

Untuk Para Muslimah

Ummat Islam banyak yang menganggap remeh dalam berpakaian dan berpenampilan, khususnya wanita. Banyak wanita yang mengaku beragama Islam, tetapi menganggap jilbab, pakaian takwaan yang disyari’atkan agama, tetapi mereka menolaknya mentah-mentah, atas nama modernisasi, emansipasi wanita, di mana wanita bebas memilih pakaian yang ingin ia kenakan.
Padahal sebagai seorang wanita yang mengaku sebagai pemeluk agama Islam (Muslimah), seharusnya mereka tahu, bahwa dalam Islam, sebagai tanda ketakwaan mereka harus menjalankan perintah Allah SWT., secara keseluruhan, tanpa pilah pilih. Karena Islam itu, tunduk patuh pada syariat Allah. Sepenuhnya.
Allah berfirman:
Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Mudah-mudahan, mereka selalu ingat.” (al A’raf: 26)

Islam mendidik manusia dengan pendidikan tertentu, dan memerintah manusia dengan suatu hukum tertentu, mengatur masalah-masalah mereka atas dasar-dasar tertentu, menciptakan unsur kemasyarakatan dan perasaan tertentu.
Hukum Islam dan prinsip-prinsip Islam dalam mendidik wanita dengan pendidikan Islam yang sesungguhnya. Pendidikan yang akan memelihara dari naluri-naluri kebinatangan, hawa nafsu dan perasaannya akan menyerunya untuk bertindak dengan penuh tata kesopanan, kerana ia merasa malu kepada Allah.
Seorang Muslimah adalah tulang punggung Islam, karena ia sebagai madrasah pertama untuk anak-anaknya kelak. Anak-anak yang akan lahir dari rahimnya sebagai penerus dan pejuang dalam Islam. Serangan yang terjadi pada seluruh Muslimah di dunia salah satunya melalui fashion.
Wanita pada hakikatnya menyukai sesuatu yang indah-indah. Pakaian dan perhiasan. Konspirasi Yahudi, dalam menyerang wanita-wanita Muslimah adalah melalui, pakaian. Tanpa kita sadari mereka sedang melakukan kampaye melalui iklan-iklan di media massa. Pada awalnya kita akan aneh (risih) melihat pakaian yang minim, seronok dan vulgar tetapi, karena terbiasa melihatnya setiap hari, setiap detik, dalam seminggu, berbulan-bulan dalam jangka waktu yang panjang. Kita akan terbiasa bahkan terbujuk ingin memakainya. Contohnya jeans, diiklankan dengan wanita cantik dan seksi. Jeans yang diciptakan membentuk kaki dan paha para wanita menjadi ramping, panjang, seksi bak seorang model. Sehingga banyak Muslimah berjilbab (gaul) yang memakainya sekarang, virus Westernisasi, pembaratan gaya hidup yang tidak disadari. Perlahan tetapi, pasti para Muslimah ini akan menanggalkan jilbab mereka demi pakaian trendy. Plus pemikiran-pemikiran yang dilontarkan oleh para pengusung liberalisme juga para feminis, yang menganggap jilbab itu hanya sebagai budaya Arab, bukan sebagai suatu syariat yang diperintahkan Allah kepada kita wanita Muslimah.
Jilbab adalah tanda penghormatan untuk wanita-wanita Muslimah. Jadi jilbab untuk wanita-wanita terhormat yaitu wanita Muslimah. Bukan sebagai pembatasan gerak seperti yang dikampanyekan para orang-orang liberal dan feminis. Dan Jilbab juga sebagai pembatas antara wanita-wanita Muslimah yang mukmin dengan wanita-wanita kafir dan munafik.
Seharusnya kita bangga sebagai seorang wanita Muslimah, karena Allah telah memilih kita. Karena itu janganlah kita menyia-yiakan anugerah yang telah Allah berikan ini. Wahai Muslimah, mari kita berjilbab, sebagai mana yang telah Allah firmankan:

“wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab keseluruhan tubuh mereka,’ Yang demikian itu sepaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang” (al Ahzab:59)

Rasullah bersabda:
Wahai Asma’, jika seorang wanita telah menjalani haid, maka tidak diperbolehkan baginya dilihat kecuali ini dan ini. Beliau mengisyaratkan wajah dan kedua telapak tangannya.” (HR. Abu Dawud)

Ditunjukkan firman tersebut kepada Rasullah SAW., istri-istri dan putri-putri beliau serta istri-istri orang mukmin menunjukkan bahwa seluruh wanita Muslimah dituntut menjalankan perintah ini tanpa ada pengecualian sama sekali.
Mengenai hijab ini terdapat beberapa syarat yang tanpanya hijab tidak sah yaitu:
Pertama: Hijab itu harus menutupi seluruh tubuh badan kecuali wajah dan telapak tangan, yang dikenakan ketika memberikan kesaksian maupun shalat.
Kedua: Hijab itu bukan dimaksudkan sebagai hiasan bagi dirinya, sehingga tidak diperbolehkan memakai kain yang berwarna mencolok, atau kain yang penuh gambar, juga hiasan. Saat ini banyak hiasan-hiasan yang cantik untuk jilbab hal itu juga dilarang karena termasuk ber-tabarruj karena menampakan hiasan, juga termasuk jilbab yang tipis yang masih terlihat (membentuk) rambut, telinga dan leher (maaf) biasa disebut kerudung gaul. Yang sudah pendek tetapi dililitkan dileher dan dijepit yang berkilau istilah gaulnya bling-bling/nge-bling.
Ketiga: Hijab itu harus lapang dan tidak sempit sehingga tidak menggambarkan postur tubuhnya.
Keempat: Hijab itu tidak memperlihatkan sedikitpun bagian kaki wanita.
Kelima: Hijab yang dikenakan tidak sobek sehingga tidak menampakkan bagian tubuh atau perhiasan wanita. Dan juga tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki. Disini termasuk juga celana baik kain/jeans. Untuk Muslimah yang baru berjilbab tetapi memakai celana sebaiknya lekas ditanggalkan. Memang setiap orang perlu proses atau waktu, tetapi sampai kapan mau jadi “kepompong”? Karena kepompong pasti akan berubah jadi kupu-kupu. Kupu-kupu lebih cantik, dan menawan. Juga karena Allah melaknat, laki-laki yang menyerupai wanita, dan wanita yang menyerupai laki-laki.
Wanita Muslimah juga hendaknya menanggalkan sepatu berhak tingginya (high heels) karena wanita yang berjalan dengan menggunakan hak tinggi seperti jalannya wanita jahiliyah. Wanita-wanita jahiliyah, ketika berjalan maka ia akan menghentakkan kaki-kaki mereka agar terdengar bunyi gemerincing dari gelang-gelang kakinya dan para laki-laki akan menolehkan pandangan matanya pada mereka. Sedangkan jaman modern ini gelang kaki wanita jahiliyah digantikan dengan sepatu hak tinggi wanita modern, yang menghentakkan kakinya untuk mendapat perhatian para laki-laki. Inipun termasuk tabarruj.
Allah berfirman:
Dan jangan mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan” (An-Nur: 31)

Tabarruj berarti berhias dengan memperlihatkan kecantikan dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah.
Qatadah mengatakan: “Yaitu wanita yang jalannya dibuat-buat dan genit”. Sedangkan Imam Al Bukhari mengatakan “tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang menapakkan kecantikannya kepada orang lain.”
Allah berfirman:
Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku (bertabarruj) seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu” (Al- Ahzab 33)

Jika seorang wanita berhias dimaksudkan untuk orang selain suaminya maka Allah akan membakarnya dengan api neraka, karena berhias untuk selain suami termasuk tabarruj. Jika seorang wanita melakukan hal semacam ini berarti dia telah berbuat kerusakan dan berkhianat kepada suaminya.
Rasullah bersabda:
Seorang wanita dilarang berhias untuk selain suaminya.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan An Nasa’i)

Banyak wanita yang merasa keberatan untuk menutupi kecantikan wajahnya dan tubuhnya yang tidak alami, dan tidak menyadari bahwa tubuh dan wajah mereka telah dijadikan alat bisnis. Dan anehnya lagi mereka sangat geram dan mengatakan sebagai pelecehan seksual ketika dikatakan bahwa pakaian mini mereka menjadi penyebab munculnya pemerkosaan, tetapi dengan bangga mereka melihat gambar-gambar kaum mereka dengan busana tipis dan mini dipampang ditengah-tengah jalan sebagai iklan. Semuanya itu menjadikan mereka lupa mengerjakan perintah Allah SWT. untuk senantiasa menutupi aurat, karena menurut mereka kemajuan adalah dengan tabarruj.
Betapa rugi dan celakanya wanita Muslimah yang berani menentang Allah SWT. tetapi dia tidak berani menentang hawa nafsu mereka.
Sedang wanita-wanita terpelajar yang senang bertabarruj membantah dan mengeluarkan argumentasi meskipun dengan suatu kebatilan. Hal itu sesuai dengan apa yang difirmakan Allah:
Orang-orang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka mengaggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.” (Al Kahfi 56)

Hendaklah wanita Muslimah mengetahui tabarruj merupakan ciri kebodohan dan keterbelakangan. Bahkan kebodohan itu terlihat jelas ketika kaum wanita dengan bangga telanjang bulat dihadapan orang banyak.
Dan hendaklah wanita Muslimah segera menuju jalan Allah SWT., yaitu jalan menuju surga. Dan hendaklah dia meninggalkan jalan Setan. Dan hendaklah dia mengetahui bahwa orang yang tidak mendapatkan sinar Al Quran akan senantiasa terbelenggu dalam kesesatan.
Wahai Muslimah, mari kita sama-sama berubah dan meninggalkan segala kebodohan. Mari sama-sama kita menjadi wanita Muslimah yang sejati yang meniti di jalan Allah SWT. Agar senantiasa mendapat ridho dan ampunan Allah SWT. Di dunia dan di akhirat.

Sumber:
* Fiqih Wanita – Syaikh kamil Muhammad ‘Uwaidah, Pustaka Al Kautsar
* Menakar “Harga” Perempuan – (ed.) Syafiq Hasyim, penerbit Mizan
* Ambil Islam Seluruhnya atau Tinggalkan Sama Sekali – Ust. Ahmad Fawzi S.Ag., Buletin Jumat Markaz Islam Bogor (edisi 352/18 Jumadil Awal 1432 H/22 April 2011)

No comments: