Friday 6 June 2014

Sore Ini

Hari ini tak kusangka akan menjadi hari yang begitu membahagiakan. Hari dimana aku selalu menanti dalam saat ini, dalam shalat dan doaku aku meminta kepada Allah saat ini dan kata-kata yang ingin kudengar dari mulutnya.

Satu setengah tahun aku menunggu moment ini... Ya, Satu setengah tahun, bukan waktu yang sebentar, Allah SWT mengabulkan permintaan dan permohonanku. Hanya satu kalimat yang sangat ingin kudengar kata "Maaf".

Sore itu, hari itu menjelang maghrib datang ketika aku hendak pulang dari sebuah acara, aku melihatnya duduk di sana, di kursi taman tempat dia dan aku selalu saling menunggu. Duduk termenung dan membatu seperti patung, matanya menunduk kebawah menatap kosong ke lantai.
Ketika itu, aku hendak memutar balik karena tidak ingin berjumpa atau bertatap muka dengan dirinya. Tetapi, sebuah suara memanggilku "wait!!" panggilnya.

"don't go, i want to say something!?" katanya lagi.
Tentu ini sangat membuatku terkejut, karena satu setengah tahun yang lalu, aku berjuang meminta penjelasan dari dirinya atas semua tuduhan yang telah ia lontarkan kepadaku. Tapi sia-sia, mulutnya terbungkam dan ia pergi begitu saja tanpa menghiraukan diriku.

"what happen??" Jawabku agak gemetar karena gugup.
"i want to talk!?" jawabnya lagi.
"So talk!?" kataku.
"How are you?" tanyanya.
"fine alhamdulillah" jawabku.
"I... i " kata-katanya terputus. Dan kemudian ia mencoba menarik nafas untuk mengatasi kegugupannya.
"I want to apologize from you. For everything what i said to you before. How i treat you!?" katanya dengan kepala menunduk dan meneteskan air mata, dan kembali mengatur nafasnya dan suaranya. Baru kali ini aku melihat ia seperti ini

"I'm so sorry, what i has done to you... I'm so sorry" katanya lagi dengan mata yang tetap menunduk dan suara yang bergetar.

Sedangkan aku hanya bisa terdiam dan mencoba menahan airmataku agar tidak jatuh. "It's ok... i'm fine. I forgive you"

Alhamdulillah Ya Rabbi, kau telah membukakan dan melunakkan hatinya. Sang batu karang ini telah melunak, dam ia telah kembali menjadi seseorang yang aku kenal kembali. Orang yang aku kenal tiga tahun lalu.

"Jazakillahu khair" katanya dengan suara yang rendah dan tersenyum, sambil menghapus air matanya yang jatuh di pipinya.

""here!?" aku memberinya tissu untuk menghapus air matanya. Dan ia pun mengambilnya dengan tersenyum. Ia telah kembali.

"Well, i have to go!?" kataku kepada dirinya yang masih berdiri.

"Can we..." kaalimatnya terputus.

"Yes??"
"Later"
"ok"
"Assalammualaikum"
"Waalaikumsalam" jawabnya.

Ada perasaan lega yang tidak terbayangkan sebelumnya, akhirnya aku bisa meninggalkan Hong Kong dengan tenang, dan menitipkan hatiku yang telah tertinggal kepada dirinya. Dan aku tidak dapat mengambilnya kembali, begitu pula dengan dirinya. Walaupun kami tidak bicara tentang ini, tetapi, kami saling memahami tanpa kata yang terucap. Karena aku sangat memahaminya dan ia sangat paham diriku.
Di sore ini, di hari ini, di taman Chai Wan.
Goodbye




image:by Heart-Luck
 

2 comments:

Annur Shah said...

taman Chai Wan.

serius udah balik ke Indo??

shishi said...

insyaAllah akan ukht :)
doakan aq...