Friday 6 September 2013

Sarah

hampir setahun sudah aku meninggalkan negeri tercinta dan menetap di negeri hutan beton ini. Musim mulai berganti dan semua yang diinginkan, untuk menjejakkan kakiku telah terpenuhi. Ya.... Allah SWT. telah mengabulkan doaku, memang tidak semuanya. Bahkan bisa dibilang impian terbesar yang kuidam-idamkan telah terkubur jauh di dalam angan-angan, kehilangan orang yang kucinta, dan perubahan statusku, posisiku menjadi kelas buruh. membuatku tidak mengenali diriku lagi.

Namaku Sarah, nama ini adalah pemberian seseorang yang sangat menyayangiku. ia menginginkan aku memakai nama ini untuk seterusnya. Seorang pria muda berusia 28 tahun dan tampan berasal dari Pakistan bernama Ismail. Kami tidak pernah bertemu langsung, hanya saja komunikasi via jejaring sosial FB dan Watsapp yang membuat hubungan kami dekat. Dia hadir di saat aku sedang mengalami patah hati. Orang yang amat kusayang dan kupercaya telah hidupku hancur berantakan, karena dialah tempatku mencurahkan isi hatiku, semua kepedihan telah kutumpahkan padanya, setiap deraian air mata telah kucurahkan padanya.
Hanya karena Fitnah kejam yang keluar dari mulut seorang teman wanitanya dan mengaku sebagai temanku tetapi menusukku dengan fitnah ini. Dan Khalid percaya begitu saja tanpa memperdulikan benar atau tidaknya. Tanpa bukti!!
Khalid juga berasal dari Pakistan, pria berpostur tubuh tinggi besar, tampan, bermata coklat tua, dan lebih utama adalah hatinya. Ia adalah laki-laki baik. Usia kami bertaut beberapa tahun. Laki-laki sederhana, tapi giat bekerja.
Hari itu, setahun yang lalu, seperti biasa, seperti hari Sabtu di setiap minggunya, adalah hari liburku, dan aku datang di jam dan tempat yang sama untuk makan siang bersama. Tetapi tidak seperti biasanya, Khalid datang datang tanpa duduk dan hanya bicara sepatah kata "I want talk to you in outside".
"What happen??" tanyaku dengan keheranan.
"Who send you??!!!" tanya Khalid dengan nada suara yang agak meninggi dan wajah serius.
"I don't understand, what you talking about?!"
"You know what i mean!!" jawab Khalid dengan suara meninggi.
"What????" jawabku lagi dengan penuh tanda tanya karena memang tidak paham apa maksudnyanya.
Lalu khalid menarikku masuk ke dalam rumah, membuka jilbabku, mencopot arloji dan membuka penutupnya, memeriksa gelungan rambutku dan setiap helai rambutku, membuat hape dan mencopot SIM dari tempatnya, memeriksa seluruh tubuhku bahkan sepatuku, tasku digeledah seluruhnya.
"Who send you!!!!" teriaknya. Sambil menyalahka shower kamar mandi.
"I dont understand!!!!! why you do this to me" teriakku sambil menanggis karena ketakutan.
"You are spy and your friend telling me that and I know you are!!!" teriaknya lagi.
Aku benar-benar sudah tidak mengenalinya lagi, siapa yang ada dihadapanku ini, aku tidak mengenal laki-laki ini. Dia bukan Khalid, laki-laki yang kucintai. Laki-laki yang lemah lembut yang selama ini aku kenal, yang selama ini mencintaiku dan melindungiku.
Khalid melangkah menuju meja komputer yang di bawahnya terdapat laci tempat biasa ia meletakkan pistolnya.    (Bersambung)


6 comments:

Ave Ry said...

Is it true dear or just fiction? Just can't get with it.. it's too scary! Why don't you just leaving and get out of that stranger city!

shishi said...

just fiction sist... :)

Unknown said...

Sarah... Allah love you! Keep fighting!

Diandra Rasyid said...

Holy crab! What a neurotic psychopath!

shishi said...

thx mpok.... doain aq dapat membuat sambungannya

shishi said...

holy crab???? itu saudaranya Mr. crab mpok???