Thursday 2 January 2014

Sarah (2)


Pagi ini Hong Kong begitu dingin, dengan kabut tipis yang menyertainya. Pemandangan indah, begitu sejuk, tenang dan indah seperti lukisan karena itulah aku sangat menyukai musim dingin. Hari ini hari day off alias libur, setelah 1 minggu mengerjakan tugas rumah, hari ini hari kebebasan. Aku pergi keluar dengan tergesa-gesa, tanpa sarapan. Karena jam sudah menunjukan pukul 10.00.
Tujuanku hari ini adalah menuju Chai Wan untuk menjenguk Khalid. Pria yang kusayang hingga hari ini, aku selalu menjengguknya untuk memastikan keadaannya, kalau dia baik-baik saja. Walaupun dia hampir membunuhku.
Saat itu, dia menodongkan senjatanya ke kepalaku. Untuk mendapatkan pengakuanku. Pengakuan kalau aku ini adalah seorang intelejen, seperti tuduhannya dan temannya itu.
 
"admit it!! or i will kill you!!" teriak Khalid
"NO!! i'm not a spy!! Allah know who i am" kataku
"You lier!!"
"I'm not lier!! I swear in the name of Allah!! Im not Spy!!" kataku lagi.
"You know.... munafiq can make swear with Allah name and Qur'an" katanya ketus.
"But im not" kataku dengan suara terisak.
"Go... GO!!!!!" katanya.
"GO!! from my live and from my heart!! I doubt on you i cant hurt you because i love you. And i can't marry you!! Go and don't come back" katanya dengan menahan air matanya.
Dia membawaku keluar, dan memberikan barang-barangku yang tertinggal.
Sedangkan aku hanya bisa terdiam karena shock, dan menitikkan air mata. Aku mencoba mengejarnya tapi dia tidak menghiraukan aku. Aku terus mengejarnya hingga aku bisa menarik tangannya tetapi, dia menepis dan mendorongku. Aku berdiri dan mengejarnya lagi tetapi dia lari begitu cepat. Hingga aku kehilangan jejaknya.
Saat itu, aku merasakan benar-benar sendirian. Orang yang menjadi tempat bergantungku telah pergi dari hidupku. Aku hanya bisa berdiri dan tidak bergerak, dengan tangis. Aku tidak menghiraukan orang-orang yang lalu lalang yang memperhatikan aku. Saat itu aku hanya berfikir Khalid telah pergi.